Sistem Respirasi Amphibi


1.        Alat Pernapasan

Respirasi pada amfibi sebagian besar rmenggunakan paru-paru, selaput rongga mulut, kulit dan disaat masa berudu menggunakan ingsang.

a.         Insang
Insang merupakan pernapasan yang dilakukan pada saat masa berudu. Insang terdiri atas lembaran-lembaran kulit tipis yang mengandung pembuluh darah kapiler.
Insang luar selalu bergerak sehingga air di sekitarnya selalu berganti dan oksigen yang terlarut di dalam air masuk ke dalam pembuluh darah kapiler.

b.        Selaput rongga mulut
Pada selaput rongga mulut, pembuluh darah kapiler membentuk tonjolan ke permukaan yang menyebabkan aliran udara menjadi lamban, sehingga pertukaran gas lebih efisien.
 
c.         Paru-paru
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup.
Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.


2.       Mekanisme pernapasan
a.     inspirasi
 Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut.
Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulutmembesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah, otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
  1. ekspirasi
Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan berkontraksinya otot perut, sehingga paru-paru menegcil dan udara terdorong ke rongga mulut. Sementara itu, celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi rahang bawah. Akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga mendorong udara kaya oksigen.
Pernapasan dengan kulit berlangsung pada amphibia sewaktu di darat dan di air. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat pernapasan. Kulit katak sangat tipis, mengandung kapiler darah dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di bagian dermis dan di bawah kulit.

 3.     Sistem Pernapasan
Katak mempunyai daur hidup di dua alam yang berbeda, yaitu di darat dan di air. Oleh karena itu katak disebut hewan amfibi. Waktu katak masih berbentuk larva, berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Berudu memiliki 3 pasang insang luar yang terdapat di belakang kepala. Insang luar terdiri atas lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Apabila insang ini bergetar, maka air di sekelilingnya selalu berganti dan oksigen yang larut dari air di sekeliling insang ini berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah.

Seiring dengan pertumbuhan berudu, timbul celah insang dan terbentuk insang dalam. Insang dalam mempunyai tutup insang seperti pada ikan. Kemudian berudu perlahan-lahan menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit. Jika dari kulit Oksigen dari udara berdifusi melalui kulit yang basah kiemudian masuk ke pembuluh kapiler darah. Oleh karena itu katak sering berada di tempat berair supaya kulitnya tetap lembab. Selain itu selaput kulit pada rongga mulutnya juga di gunakan untuk memasukkan oksigen ke dalam darah secara difusi.








© Sleeping Cat - Template by Blogger Sablonlari - Header image by Deviantart